BTemplates.com

Kamis, 23 Maret 2017

Jan Koum {Penemu Whatsapp}

BIOGRAFI Jan Koum -Pembuat Whatsapp

Jan Koum
Perpindahan ini tidak diikuti oleh ayah Koum, ayah Koum memilih tetap tinggal di Ukraina untuk bekerja dalam bidang konstruksi. Semenjak berpisah dengan Ayahnya, Kaum jarang menelfonnya karean biaya telfon yang mahal. Kaum bahkan bergumam “Jika saja dulu ada pengirim pesan instan…(seperti sekarang)”, tuturnya pada majalah Wired.
Awal kehidupan di California, Koum, ibu dan neneknya mengandalkan bantuan pemerintah setempat. Pemerintah menyediakan apartemen kecil dengan dua kamar tidur. Sehari-harinya, mereka makan makanan rangsuman dari pemerintah dengan cara menukarkan kupon. Di negara baru, ibu Koum bekerja sebagai pengasuh bayi sedangkan Koum membantu keuangan keluarga dengan cara menjadi tukang sapu di toko kelontong.
Saat bersekolah di California, Koum harus bangun lebih pagi untuk mengejar bus, sementara teman-temannnya yang lain mengendarai kendaraan pribadi. Kaum juga menuturkan bahwa karena permasalahan ekonomi keluarga, dirinya tidak memiliki computer pribadi hingga usia 19 tahun.
Ketika kuliah, Koum memilih jurusan ilmu Komputer dan Matematika namun akhirnya drop out karena prestasinya tidak baik. Selain di DO dari pihak universitas, Koum juga merasa bosan dengan jurusan yang dia ambil. Koum mulai tertarik programming dan memutuskan belajar secara otodidak. Pada saat mendalami ilmu pemrograman secara mandiri, Koum menafkahi kehidupannya dengan menjadi pembungkus barang belanjaan di supermarket, kemudian pindah ke toko eletronik, lalu pindah lagi ke internet provider dan akhirnya di perusahaan audit.
Pada tahun 1997, Jan Koum melamar sebagai karyawan Yahoo dan diterima. Di perusahaan ini Koum bertemu dengan Brian Acton (yang kelak menjadi partner bisnisnya). Brian banyak membantu Koum secara financial semenjak ibunya meninggal pada tahun 2000. Setelah lebih kurang 10 tahun, baik Koum maupun Brian merasa bosan dengan pekerjaan harian Yahoo yang mereka geluti. Dalam batin Koum tertanam prinsip yang kuat yaitu “no advertisement for this kind of product!”. Koum merasa jenuh dengan pekerjaan menaruh iklan di laman situs setiap hari.
Selalu ada perdebatan dengan team untuk memutuskan letak logo dan iklan di laman situs. Menurutnya pengguna internet tidak ada hubungannya dengan iklan-iklan itu, layanan harus merupakan layanan murni dimana iklan-iklan tersebut bukanlah satu-satunya solusi untuk meningkatkan income perusahaan.
Menurutnya keberadaan iklan cukup mengganggu. Dari ketidakcocokan prinsip dengan pihak Yahoo inilah, keduanya memutuskan resign pada tahun yang sama dan melamar pada perusahaan yang saat itu sedang booming, facebook, namun keduanya ditolak.
Ide mendirikan WhatsApp
Tahun 2009, baik Jan Koum maupun Brian Acton telah resign dari Yahoo dan proposal pekerjaannya pun di tolak oleh facebook. Lalu ngapain? What things they’ll do? Rupanya titik pencerahan muncul dari arah mana saja. Jan Kaum tiba-tiba termotivasi untuk membeli mobile phone dan mendapat ide menampilkan status baterai atau status seseorang di ponsel.
Inilah alasan munculnya nama WhatsApp yang dalam bahasa Inggris dipakai untuk menanyakan kabar seseorang. Koum dan Brian Acton berdiskusi panjang lebar mengenai ide ini dan membaca peluang pasar yang terbuka lebar jika aplikasi WhatsApp resmi dirilis. Setelah keduanya sepakat, Koum dan Acton mengunjungi Alex Fishman—teman Koum dari Rusia—untuk membicarakan ide pembuatan aplikasi WhatsApp.
Setelah dideskripsikan secara jelas, Fishman melihat peluang pasar yang besar dan disetujuilah nama company itu WhatsApp Inc di California. Perusahaan ini diresmikan tepat pada saat ulang tahun Koum yang ke-33 yakni 24 Februari 2009.
Saat pertama kali dirilis, object trial WhatsApp adalah teman-teman dekat Koum dengan fasilitas tampilnya status baterai dan status seseorang. Seiring waktu berjalan, Ide Koum mulai berkembang, aplikasi WhastApp dikembangkan menjadi fasilitas pengiriman pesan instan yang juga disediakan seperti aplikasi messanging oleh blackberry massanger. Respon public masih minim.
Keadaan sebaliknya saat WhatsApp versi 2.0 dirilis dengan fasilitas komponen messenger yang menarik, alhasil penggunanya meningkat hingga 250.000. Respon positif ini membuat Koum lebih optimis akan progress WhatsApp di masa mendatang, sayangnya tepat pada saat versi ini dirilis, Koum belum cukup modal sehingga harus meminta bantuan financial dari Brion Acton serta X teman-temannya di Yahoo.
Kelebihan WhatsApp adalah tidak mengumpulkan data pribadi pengguna. Tentunya ini akan memudahkan proses sign in dan aktivasi aplikasi. Kenapa Koum memilih cara ini? Prinsip ini bersumber dari pengalaman pribadinya. Saat Koum masih kecil, di negaranya percakapan yang terjadi antar warga selalu dimata-matai dan disadap oleh pemerintah. Koum berpendapat bahwa pengguna WhatsApp harus merasa nyaman dan tanpa rasa was-was dalam berkomunikasi dengan teman atau kerabatnya.
WhatsApp Worldwide
WhatsApp adalah layanan aplikasi messaging khususnya untuk smartphone. Ini adalah aplikasi pesan lintas operator tanpa menggunakan pulsa sms melainkan paket data internet, wifi, 3G, dan 4G. komponen messanging meliputi pengiriman file, telfon, tukar video, pesan suara dan sebagainya.
Prinsip dasar WhatsApp sesuai dengan idealism Jan Kaum yang terperngaruh oleh kehidupan masa kecilnya di Ukraina. Negara ini adalah negara komunis dimana seluruh percakapan warga dimata-matai dan disadap oleh pihak pemerintah. Koum merasa tidak nyaman. Darisana, dia berpendapat bahwa tidak ada yang lebih privat daripada perbincangan antar teman atau perbincangan antar keluarga.
Jika perbincangan itu disela dengan iklan tentu tidak pantas (sebagaimana kultur budaya Indonesia, menyela pembicaraan orang lain itu tidak sopan). Di ruang kantornya, slogan utama yang tertulis cukup jelas adalah “No Gimmick, No Game, No Advertisement”. Koum sangat menghargai privasi hingga data pribadi pengguna WhatsApp tidak direkam seperti saat kita sign in aplikasi social media lain.
Saat ini, WhastApp tersedia untuk semua sistem operasi mobile seperti IOS, Android, Blackberry OS, Blackberry 10, Symbian, Nokia Series 40 dan juga windows phone. WhatsApp tidak memasang iklan, oleh sebab itu penggunaan WhatsApp secara cuma-cuma hanya pada tahun pertama dan selanjutnya dikenakan ongkos. Sejak dirancang, aplikasi ini direncanakan berbayar dengan imbalan produk, “Anda beli saya kasih”. Pada bulan Februari 2014, WhatsApp diakuisi oleh facebook seharga 19 miliar dolar atau sekitar 282 triliun.
Jan Koum menjelma menjadi miliarder saat usianya menginjak 37 tahun. Ia memiliki kekayaan bersih sekitar 7 miliar dolar Amerika dan total saham WhatsApp sebesar 45 %.

Sumber  : http://biografikita.com/biografi-jan-koum-pembuat-whatsapp/
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Biografi Ilmuwan Dunia | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com